52 research outputs found

    Pengujian Kemampuan Aspergillus Spp., Trichoderma Spp., Dan Penicillium Spp. Dalam Meningkatkan Ketahanan Tanaman Tomat Terhadap Penyakit Bercak Coklat (Alternaria Solani Sor.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu jamur yang berpotensisebagai agen yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadapbercak coklat. Di Rumah Kaca PEDCA dan Laboratorium Fitopatologi Jurusan IlmuHama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNPAD. Penelitian iniberlangsung dari bulan Mei 2001 sampai dengan September 2001. RancanganPenelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8kombinasi perlakuan. Perlakuan pertama adalah 3 species jamur uji dan kontrol.Perlakuan yang kedua adalah metode perlakuan yaitu perendaman benih tomatdan perendaman akar tomat. Kerapatan suspensi konidia jamur uji adalah105/mL. Perendaman tomat selama 36 jam. Setiap perlakuan di ulang 3 kali. Hasildari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman benih tomat dan akartomat dalam suspensi Aspergillus spp., Trichoderma spp., dan Penicillium spp.dengan kerapatan konidia 105/mL meningkatkan ketahanan tanaman tomatterhadap penyakit bercak coklat (Alternaria solani Sor.) dengan persentasepenghambatan berturut-turut sebesar 36% dan 39%, 50% dan 51%, 66% dan68%

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI PREOPERATIF DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA OPERASI PASIEN BEDAH DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

    Get PDF
    Latar belakang : Status gizi preoperatif yang baik merupakan hal penting dalam penyembuhan luka – luka operasi. Malnutrisi pada pasien bedah dapat mempengaruhi morbiditas karena terganggunya penyembuhan luka dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Tujuan : Mengetahui hubungan antara status gizi preoperatif dengan lama penyembuhan luka operasi pasien bedah di RSUP Dr Kariadi Semarang. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek merupakan pasien bedah ruang A3 RSUP Dr Kariadi Semarang yang menjalani operasi di bagian abdomen (operasi digestive dan urologi), berusia 18 sampai dengan 60 tahun, dan tidak menderita diabetes mellitus. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive pada bulan Januari hingga Februari 2007, berjumlah 24 orang. Status gizi dilihat dari pemeriksaan antropometri dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan (kg)/tinggi badan (m)2 dan pemeriksaan biokimia yaitu kadar serum albumin sampel yang dilihat dari catatan medik sampel. Data dianalisis dengan menggunakan uji Rank Spearman karena distribusi data tidak normal. Hasil : IMT subjek berkisar antara 14,44 kg/m2-25,20 kg/m2 dengan rerata:19,88 kg/m2 (SD 2,89). Kadar serum albumin subjek berkisar antara 2,6-5,0 gr/dl dengan rerata:3,45 gr/dl (SD 0,51). Lama penyembuhan luka operasi yang diderita subjek berkisar 5 - 14 hari dengan rerata 7 hari. Terdapat hubungan signifikan antara IMT dengan lama penyembuhan luka operasi dengan r = -0,421 dan p = 0,04. Selain itu hubungan antara kadar serum albumin dengan lama penyembuhan luka operasi juga signifikan dengan r = -0,501 dan p = 0,013. Simpulan : Ada hubungan signifikan antara status gizi subjek dengan lama penyembuhan luka operasi khususnya di bagian abdomen. Semakin baik IMT, semakin cepat penyembuhan luka operasi. Semakin tinggi albumin, semakin cepat penyembuhan luka operasi

    PENGUJIAN KEMAMPUAN Aspergillus spp., Trichoderma spp., DAN Penicillium spp. DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN TANAMAN TOMAT TERHADAP PENYAKIT BERCAK COKLAT (Alternaria solani Sor.)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu jamur yang berpotensisebagai agen yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadapbercak coklat. Di Rumah Kaca PEDCA dan Laboratorium Fitopatologi Jurusan IlmuHama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNPAD. Penelitian iniberlangsung dari bulan Mei 2001 sampai dengan September 2001. RancanganPenelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8kombinasi perlakuan. Perlakuan pertama adalah 3 species jamur uji dan kontrol.Perlakuan yang kedua adalah metode perlakuan yaitu perendaman benih tomatdan perendaman akar tomat. Kerapatan suspensi konidia jamur uji adalah105/mL. Perendaman tomat selama 36 jam. Setiap perlakuan di ulang 3 kali. Hasildari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman benih tomat dan akartomat dalam suspensi Aspergillus spp., Trichoderma spp., dan Penicillium spp.dengan kerapatan konidia 105/mL meningkatkan ketahanan tanaman tomatterhadap penyakit bercak coklat (Alternaria solani Sor.) dengan persentasepenghambatan berturut-turut sebesar 36% dan 39%, 50% dan 51%, 66% dan68%.Kata kunci : Ketahanan, Aspergillus spp., Trichoderma spp., Penicillium spp., Alternaria solani Sor

    Kemampuan Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. dalam Silika Nano dan Serat Karbon untuk Menginduksi Ketahanan Bawang Merah terhadap Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif)

    Get PDF
    ABSTRACTThe ability of Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. singly or mixed, with carbon fiber and nano silica to induce resistance of shallot to purple blotchPurple blotch disease caused by Alternaria porri is one of the major disease on shallot. One of the methods that can be applied to control the disease is the use of antagonistic bacteria. Antagonistic bacteria can be used as a resistance inducer to suppress pathogen development. In this study, Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. were formulated in carbon fiber as a carrier and nano silica 3% as a complementary. This study was conducted to determine the ability of Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. singly or mixed, with carbon fiber and nano silica to induce resistance of shallot to purple blotch. The experiment was conducted at the Laboratory of Phytopathology, Departement of Plant Pest and Diseases and Ciparanje Green House, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran from December 2017 until July 2018. Suspension of Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. singly or mixed were formulated in carbon fiber 80 Mesh and 3% nano silica. The experiment used Randomized Block Design consisted of 8 treatments with 3 replications. Each replication consisted of 5 plants. The results showed that the mixture of Bacillus subtilis and Lysinibacillus sp. in 3% silica nano and carbon fiber was the ablest treatment to increase the resistance of shallot to purple blotch by 71,2%.Keywords: Antagonistic bacteria, BiocontrolABSTRAKPenyakit bercak ungu yang disebabkan oleh Alternaria porri merupakan salah satu penyakit utama pada bawang merah. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengendalian yaitu menggunakan bakteri antagonis. Bakteri antagonis dapat digunakan sebagai penginduksi ketahanantanaman untuk menekan perkembangan penyakit. Pada penelitian ini, Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. diformulasikan dalam serat karbon sebagai bahan pembawa dan silika nano 3% sebagai bahan pelengkap. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. secara tunggal maupun campuran dalam serat karbon dan silika nano3% untuk menginduksi ketahanan bawang merah terhadap penyakit bercak ungu. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca, Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran mulai dari bulan Desember 2017 hingga Juli 2018. Suspensi Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. secara tunggal maupun campuran diformulasikan pada serat karbon dan silika nano 3%. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 5 tanaman. Dari hasil percobaan diketahui bahwa campuran B. subtilis dan Lysinibacillus sp. dalam silika nano 3% serta serat karbon mampu meningkatkan ketahanan bawang merah terhadap penyakit bercak ungu dengan persentase hambatan sebesar 71,2%.Kata Kunci: Bakteri antagonis, Biokontro

    TEACHING ENGLISH VOCABULARY TO THE FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 02 KARANGANYAR

    Get PDF
    ABSTRACT Meliavi Hersanti, 2016. Teaching English Vocabulary to the Fifth Grade Students of SDN 02 Karanganyar. English Diploma Program, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University. This final project report was written based on the job training done as an English teacher at SDN 02 Karanganyar, starting from January 26th, 2015 to February 28th, 2015. The objectives of this final project are to describe the use of pictures in teaching vocabulary to the fifth grade students of SDN 02 Karanganyar, and to find out the teaching problems and solutions of the use of pictures in teaching and learning to the fifth grade students of SDN 02 Karanganyar. The data of this final project were collected through the observation. It was done to know the condition of the class, the condition of the students, and the teaching and learning process of English lesson. The activities of teaching and learning English vocabulary to the fifth grade students of SDN 02 Karanganyar consisted of three steps; warming up, presentation, and assessment. The game was also put in the assessment so that the learning activity could be more attractive. There were some problems in teaching learning activity. The problems were the time allocation, the picture size, the book, and linguistic mistakes. Therefore, the solving problems were the attractive activity, the maximum picture, the exercise from other reference books or internet, and the correction of linguistic mistakes

    Aplikasi Jamur Entomopatogen Lecanicillium lecanii pada Berbagai Kerapatan Konidia dan Frekuensi Aplikasi terhadap Hama Kutukebul (Bemisia tabaci) pada Tanaman Tomat

    Get PDF
    Kutukebul (Bemisia tabaci) merupakan hama penting pada tanaman tomat. Pengendalian B. tabaci umumnya dilakukan secara kimia menggunakan insektisida sintetik. Sementara itu, pemanfaatan agensia hayati seperti jamur entomopatogen direkomendasikan sebagai alternatif pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan. Jamur entomopatogen Lecanicillium lecanii dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan B. tabaci. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kerapatan konidia dan frekuensi aplikasi L. lecanii yang paling tepat dalam menekan populasi kutukebul pada tanaman tomat. Percobaan ini dilakukan di rumah kaca Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Agustus hingga Oktober 2022. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas sepuluh perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan terdiri atas jamur entomopatogen L. lecanii dengan kerapatan 107 konida/ml, 108 konidia/ml, dan 109 konidia/ml dengan frekuensi aplikasi 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu sekali, serta perlakuan kontrol yang diaplikasikan pada stadia nimfa B. tabaci. Hasil penelitian didapatkan jamur entomopatogen L. lecanii dengan kerapatan 107 konidia/ml dengan frekuensi waktu aplikasi 3 minggu sekali efektif dan dianggap efisien mengendalikan populasi nimfa B. tabaci serta memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat serta hasil panen buah tomat

    PENGUJIAN INOKULAN KONSORSIUM DEKOMPOSER BERAGEN HAYATI DALAM LAJU DEKOMPOSISI JERAMI SELAMA MASA INKUBASI YANG DILAKUKAN DI RUMAH KACA

    Get PDF
    The use of fresh straw directly on agricultural land turns out have a negarif impact, among others, is the danger of grems contamination on the straw from theprevious crop and environmental pollution due to the formation of methane resulted from anaerobic decomposition of flooded rice field. The recommended solution is composting straw earlier. The main obstacle of this straw composting include necessary labor (preparation of materials, transportation, maintenance) and the cost is relatively high. An alternative solution is to do straw inoculation with bio agent consortium decomposers before tillage (direct composting). Inoculation consortium decomposer is added to the straw need to be tested its effect on decomposition rate, especially incubation time and incorporation also the type of consortium. The aim of this research is to determine the bio agent inoculant consortium decomposer incubation time to accelerate straw decomposition and nutrient availability. The experiments was conducted in the greenhouse of the Faculty of Agriculture University of Padjadjaran in April to May 2010, using a randomized block design in factorial pattern repeated three times, as factor I: Incubation time (1, 2, 3 and 4 MST) and factor II: inoculant: no inoculants; formula A = inoculant decomposers (Bacillus sp, Cytophaga sp, Streptomyces sp) and formula B = inoculant decomposers (Bacillus sp, Cytophaga sp, T. harzianum). The results of this experiment showed that administration of a consortium of formula A and B can accelerate the decomposition of straw (temperature increases and pH decreases), and with increasing incubation time can increase the value of C-organic, N-total, decrease C/N compared to controls

    STUDI TENTANG KEPATUHAN IZIN KERJA PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. X KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Industri konstruksi memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan sistem izin kerja sebagai upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko di tempat kerja. Sistem izin kerja adalah persyaratan awal pelaksanaan pekerjaan secara aman. Sistem izin kerja diperlukan untuk mengendalikan potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis aspek – aspek yang berhubungan dengan kepatuhan izin kerja pada pekerja konstruksi proyek pembangunan apartemen PT. X Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah pekerja adalah 94 pekerja dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden didapatkan dengan metode simple random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Responden memiliki masa kerja kurang dari 6 bulan (92,5%), pengetahuan yang kurang baik (52,8%), ketersediaan APD yang baik (73,6%), prosedur yang baik (79,2%), pengawasan yang baik (67,9%), peraturan perusahaan yang baik (62,3%), dan praktik kepatuhan yang baik (77,4%). Hasil uji Chi Square didapatkan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,260). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,155). Tidak ada hubungan antara pengawasan dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,915). Tidak ada hubungan antara peraturan perusahaan dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,319). Ada hubungan antara ketersediaan APD dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,004). Ada hubungan antara prosedur dengan kepatuhan terhadap sistem izin kerja (p-value = 0,005) Kata Kunci: Kepatuhan, Izin Kerja, Konstruks

    PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM PEMESANAN TIKET BIOSKOP PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

    Get PDF
    Dewasa ini semakin banyak orang yang membutuhkan hiburan terutama di daerah perkotaan. Bentuk hiburan dapat bermacam-macam, mulai dari pergi berlibur, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, dan sebagainya. Salah satu aktivitas yang dapatdilakukan bersama dengan keluarga dan teman-teman yaitu menonton film di bioskop.Sistem pemesanan tiket melalui smartphone berbasis android ini merupakan aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk memesan tiket secara mobile. Dimana aplikasi ini dapat menjadi solusi dalam membeli tiket bioskop sehingga memudahkan pengguna untuk memesan tiket dimana saja dan kapan saja.Aplikasi pemesanan tiket bioskop melalui smartphone berbasis android ini didukung dengan kemudahan dalam menjalankan fitur-fitur serta tampilan antarmuka. Hal ini sangat membantu pengguna untuk mendapatkan informasi jadwal film, serta fasilitas pemesanan tiket dan memilih tempat duduk

    Kadar Hb dan Perubahan Berat Badan Tikus Wistar Model Anemia Defisiensi Besi Setelah Pemberian Minyak Ikan Patin

    Get PDF
    Anemia is a health problem with little progress in its management, even thoughthe global prevalence of anemia is relatively high. Anemia due to iron deficiency affectsweight gain in children. Giving catfish oil to anemic rats was done to see the effect onHb levels and body weight.This research is a true experiment with a randomized pre-post-test design witha control group. Male Wistar rats were divided into four groups, namely K- (rats fedstandard), K+ (rats fed standard without iron), P1 (rats fed standard without iron,getting catfish oil 0.039 ml/day), P2 (rats fed standard without iron, supplemented withferrous sulfate 0.126 mg/day) for 14 days. Hb levels were measured before and aftertreatment using the ELISA method. The rats were weighed every day.Paired t-test was conducted to determine differences in Hb levels and changesin body weight before and after the intervention. In addition, the Anova test followedby Post Hoc Bonferroni was carried out to analyze the difference in effect on the fourgroups.There were significant differences in body weight changes before treatment and aftertreatment (p=0.00, p<0.05) on K-(13 gram ± 0.81), K+(5.5 gram ± 1.04), P1 (12 grams± 0.7), P2 (13 grams ± 0.63). In addition, the study showed a significant increase inHb levels before and after treatment (p=0.00, p<0.05) at P1(4.7 g/dL ± 0.76) andP2(5.13 g/dL ± 0.15 ), as well as a decrease in K- (0.09 g/dL ± 0.19) and K+ (0.37g/dL ± 0.18).There was an effect of giving catfish oil on Hb levels and changes in bodyweight, which increased significantly in iron deficiency anemia Wistar rats.Keyword: body weight, catfish oil, Hb levels iron deficiency anemi
    • …
    corecore